Apa itu predestinasi? Apakah predestinasi Alkitabiah?

07/02/2012 16:12

Jawaban:

 

Roma 8:29-30 memberitahu kita, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”

 

Efesus 1:5 dan 11 mengatakan, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, … karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan—kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya”

 

Banyak orang yang memiliki rasa tidak suka yang keras terhadap doktrin predestinasi. Namun doktrin predestinasi adalah doktrin Alkitabiah. Kuncinya adalah berusaha memahami apa arti predestinasi, secara Alkitabiah.


Kata-kata yang diterjemahkan sebagai “ditentukan/dipredestinasikan” dalam ayat-ayat di atas berasal dari kata Bahasa Yunani “proorizo” yang memiliki pengertian “ditentukan sebelumnya,” “ditetapkan,” “diputuskan sebelumnya.” Jadi predestinasi adalah Tuhan menentukan terjadinya hal-hal tertentu sebelum hal-hal itu terjadi. Apa yang Tuhan tentukan sebelumnya? Menurut Roma 8:29-30 Tuhan menentukan orang-orang tertentu untuk menjadi sama dengan AnakNya, dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan. Pada hakekatnya, Tuhan menentukan orang-orang tertentu untuk diselamatkan. Berbagai ayat Alkitab menyebut orang-orang yang percaya pada Kristus sebagai orang-orang pilihan (Matius 24:22, 31; Markus 13:20, 27; Roma 8:33; 9:11; 11:5-7, 28; Efesus 1:11; Kolose 3:12; 1 Tesalonika 1:4; 1 Timotius 5:21; 2 Timotius 2:10; Titus 1:1; 1 Petrus 1:1-2; 2:9; 2 Petrus 1:10). Predestinasi adalah doktrin Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan dalam kedaulatanNya memilih orang-orang tertentu untuk diselamatkan.



Keberatan yang paling umum mengenai doktrin predestinasi adalah bahwa ini tidak adil. Mengapa Tuhan memilih individu-individu tertentu dan bukan yang lainnya? Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa tidak ada seorangpun yang layak untuk diselamatkan. Kita semua telah berdosa (Roma 3:23) dan pantas untuk menerima hukuman kekal (Roma 6:23). Sebagai hasilnya adalah adil kalau Tuhan membiarkan kita semua melewatkan kekekalan di neraka. Sebaliknya, Tuhan memilih untuk menyelamatkan beberapa dari antara kita. Pilihan Tuhan untuk menunjukkan kemurahan pada beberapa orang bukan berarti tidak adil terhadap yang lainnya. Tidak seorangpun pantas mendapat apapun dari Tuhan, karena itu tidak seorangpun yang berhak untuk keberatan kalau mereka tidak mendapatkan apa-apa dari Tuhan. Contohnya barangkali adalah saya memberikan uang kepada 5 dari antara 20 orang. Apakah 15 orang yang tidak menerima uang akan kesal? Mungkin. Apakah mereka berhak untuk kesal? Tidak. Karena saya tidak berutang sepeserpun kepada mereka. Saya hanya memutuskan untuk bersikap murah hati terhadap beberapa orang.


Jikalau Tuhan menentukan siapa yang akan diselamatkan, tidakkah itu akan mengurangi kebebasan kita untuk memilih dan percaya kepada Kristus? Alkitab mengatakan bahwa kita memiliki kehendak bebas untuk memilih – yang kita perlu lakukan hanyalah percaya kepada Yesus Kristus dan kita akan diselamatkan (Yohanes 3:16; Roma 10:9-10).

 

Alkitab tidak pernah menggambarkan Tuhan menolak siapapun yang percaya kepadaNya atau mengusir orang yang mencari Dia (Ulangan 4:29). Entah bagaimana persisnya, dalam rahasia Tuhan, predestinasi sejalan dengan orang ditarik kepada Tuhan (Yohanes 6:44) dan percaya untuk diselamatkan (Roma 1:16). Tuhan mempredestinasikan siapa yang akan diselamatkan, dan kita mesti memilih Tuhan agar kita diselamatkan. Kedua fakta ini adalah sama benarnya.

 

Roma 11:33 menyatakan, “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!”

 

Selamat bingung dan merenung . . .

Back

Search site

© 2012 All rights reserved.